Bullying di sekitar anak2 kita

Apa itu Bullying ?
Bentuk tindakan kekerasan fisik atau psikis dalam jangka waktu yang panjang, yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri dalam situasi di mana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang atau membuat orang jadi tertekan, trauma/depresi, dan tidak berdaya. Atau pendek kata bentuk tindak kekerasan terhadap seseorang khususnya anak.

Dimana Bullying bisa terjadi ?
Bullying bisa terjadi dimana saja, kapan saja, bisa dirumah, lingkungan sekolah, lingkunan pergaulan. Di lingkungan rumah pelakunya bisa orang tua atau kerabat dekat lainnya, dan biasanya tidak disadari oleh pelakunya. Misal tindakan kekerasan terhadap anak agar mendidik disiplin dsb. Di Sekolah Senior dengan juniornya, Guru dengan muridnya dsb.

Penyebab Bullying
Kita lihat bentuk Bullying dulu, Bullying dibagi dalam 3 bentuk yaitu :
1. Bentuk kekerasan secara fisik, menampar, memukul, memalak dsb.
2. Bentuk kekerasan secara veral, mengejek, memaki, memodohkan dsb
3. Bentuk kekerasan secara psikis, intimidasi, pengucilan, deskriminasi.

Mengapa bullying bisa terjadi ? Ratna Djuwita pengajar Fakusltas Psikology Universitas Indonesia memaparkan ada 3 faktor penyebab Bullying :
1. Faktor Keluarga, Orangtua merupakan tokoh perilaku bagi anak dalam bertindak, apa yang
dilakukan orang tua terhadap anak yang mengarah kepada bullying, maka berpotensilah anak
sebagai pelaku bullying.
2. Faktor individu, biasanya pembawaan dan sikap. Wujudnya adalah kepribadian dan
interpersonal yang cenderung memaksa atau merendahkan orang lain.
3. Faktor Sekolah, Budaya dan pengawasan di sekolah sangat berperan dalam memunculkan
tindakan bullying.

Pencegahan Bullying
Mulailah menghidupkan iklim yang ramah terhadap anak-anak, jauhi kekerasan
Bangunlah komunikasi dengan sesantai dan seterbuka mungkin.
Dampingi anak-anak saat menonton televisi, jauhi dari tontonan yang memperlihatkan kekerasan.
Jadilah model yang baik bagi anak-anak
Awasi pula saat diluar rumah.
Seorang Guru harus mampu mendukung perkembangan jiwa anak kearah positif